Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
Sejak tahun 2017, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards terbentuk. Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards adalah program penghargaan kepada instansi dan individu/kelompok perorangan yang telah berhasil memberikan pengembangan positif dalam inovasi dan teknologi bidang kesehatan, termasuk dalam alat kesehatan.
Berikut ini adalah 10 Karya Terbaik Kategori Inovasi Alat Kesehatan Tahun 2018 :
1. BIOSAINS RAPID TEST GAD65
Innovator : Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES
Biosains Rapid Test GAD65 adalah rapid test untuk mendeteksi Diabetes Melitus (DM) Tipe 1 dan Latent Autoimmune Diabetes on Adult (LADA) yang berbasis reverse flow immunochromathography technique. Kit ini mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diabetes sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat penderita DM dalam keluarganya.
Kit ini merupakan skrining awal terhadap penyakit DM, yang bertujuan untuk memperbaiki tatalaksana pencegahan terhadap DM sehingga penting bagi keluarga yang memiliki riwayat DM, agar tidak berlanjut menjadi penderita DM. Diagnosa dilakukan dengan menggunakan serum sebanyak 20 μl dan waktu yang dibutuhkan adalah 30 menit. Kit ini tidak memerlukan alat khusus, sehingga mudah dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat satu. Kit diagnostik GAD65 telah terbukti memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, serta menunjukkan kestabilan yang baik pada penyimpanan 4-8 C.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
2. INOVASI IMPLAN TULANG BIOMETALIK STAINLESS STEEL 316L
Innovator : Pusat Teknologi Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Kebutuhan alat kesehatan implant tulang yang digunakan kedokteran orthopaedic dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia sangat tinggi, tetapi lebih dari 90% belanja alat kesehatan Indonesia diimpor dan sekitar 75% bersumber dari pendanaaan APBN.
Pengembangan industri alat kesehatan merupakan salah satu program prioritas nasional untuk mengatasi ketergantungan pada alkes impor, yang dapat menguras devisa negara dan menghambat keterjangkauan alkes bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan substitusi impor yang bisa meningkatkan kemandirian dan keunggulan kompetitif industri alat kesehatan dalam negeri.
Implan tulang biometalik SS 316L adalah suatu peralatan medis atau dikenal dengan alat kesehatan yang berbahan Stainless Steel 316L, yang dibuat untuk menggantikan struktur dan fungsi suatu bagian biologis. Permukaan implan yang kontak dengan tubuh bisa terbuat dari bahan biomedis seperti SS 316L ataupun bahan lain tergantung pada fungsinya. Produk inovasi teknologi yang dikembangkan adalah implant tulang orthopaedi (traumatic) SS 316L yang ditempatkan sebagai pengganti tulang untuk menyangga fraktur. Dalam konteks ini, implan dapat ditempatkan di dalam tubuh (internal) ataupun di luar tubuh (eksternal).
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
3. RPL (ROBOTIC PROSTHETIC LIMBS)
Innovator : Widya Widati DKK, SMA Muhammadiyah 2 Sidoardjo
Sekitar 15 persen dari jumlah penduduk di dunia adalah penyandang disabilitas lebih dari satu miliar orang. Sekitar 82 persen dari penyandang disabilitas berada di negara-negara berkembang dan hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan mereka kerap kali mengalami keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pekerjaan yang layak.
Banyak alat bantu yang dapat digunakan para disabilitas namun tetap tidak efisien dan tidak dapat digunakan di tempat atau medan tertentu. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami akan menciptakan sebuah inovasi yang bertujuan untuk mempermudah para disabilitas, yang telah mengalami amputasi di bagian kaki.
Alat ini digerakkan dengan servo sebagai penggerak lutut, dan sensor otot sebagai alat yang menentukan putaran servo untuk menggerakkan lutut, dan inovasi ini bersumber tenaga baterai.
Inovasi ini kami beri nama RPL (Robotic Prosthetic Limbs). Awalnya baterai akan menyalurkan daya kepada sensor otot dan Arduino, alat ini juga menggunakan servo. Alat ini akan aktif pada saat otot pada tubuh berkontraksi maka sensor otot akan mengirimkan sebuah data pada Arduino. Data yang telah dikirimkan oleh Arduino akan menggerakkan servo. Servo yang bergerak akan membantu para disabilitas untuk berjalan atau menaiki tangga.
Dengan dibuatnya inovasi ini, diharapkan dapat membantu para disabilitas dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
4. INTRAOPERATIF ELEKTROENSEFALOGRAM (EEG) DAN PELACAK ALIRAN PEMBULUH DARAH KE OTAK UNTUK DETEKSI DINI STROKE
Innovator : dr. Agung Budi Sutiono, Sp.B.S., Ph.D., Dr. Med. Sci.
Alat monitor elektroensefalogram (EEG) sangatlah diperlukan baik untuk deteksi fungsi kelistrikan otak maupun saat dilakukan tindakan operasi bedah saraf. Dengan alat ini, safety margin untuk melakukan evakuasi perdarahan ataupun reseksi pengangkatan tumor otak intraserebral dapat ditentukan tanpa merusak struktur jaringan otak normal.
Sedangkan deteksi doppler sangat penting untuk mengetahui aliran darah didalam otak saat dilakukan operasi. Hal ini penting karena dengan doppler, dokter bedah saraf dapat mendeteksi bahwa pembuluh darah yang normal tidak ikut terjepit saat dilakukan tindakan klipping aneurisma yang bisa menyebabkan komplikasi. Selain itu, doppler transkranial bermanfaat untuk mendeteksi vasospasme pembuluh darah otak pasca stroke pendarahan, sehingga dokter bedah saraf dapat melakukan tindakan pencegahan.
Diharapkan dengan teknologi kita sendiri, dapat menekan biaya tindakan operasi. Perangkat ini juga dapat dipakai intra-operatif, yang akan dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan perangkat ultrasonography.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
5. PORTABLE WIRELESS MONITOR
Innovator : dr. Soni Sunarso Sulistiawan, Sp.An., FIPM
Untuk membuat dan merancang suatu produk elektronik, dibutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus yang mendalam. Saat ini, terdapat sebuah platform popular yang umum digunakan untuk membuat suatu peralatan elektronik interaktif. Platform ini disebut Arduino. Dengan menggunakan platform Arduino, seorang ‘awam’ dapat merancang sebuah produk elektronik interaktif dengan menggunaan sensor-sensor dan modul yang jamak tersedia. Arduino bersifat open-source yang berarti kodenya terbuka dan bisa dimodifikasi oleh siapa saja. Penulis mengajukan proyek pembuatan alat pemantauan tanda vital yang bersifat kontinyu dan nirkabel menggunakan platform Arduino karena platform ini relatif murah dan mudah dipelajari dan tersedia secara umum.
Sensor yang akan digunakan untuk pemantauan pasien telah tersedia di pasaran, namun membutuhkan pemesanan / inden karena permintaan pasar yang belum terlalu besar. Sensor yang digunakan antara lan sensor ECG (electrocardiogram), sensor oxymetri dan sensor gas CO2. Sensor ECG juga sekaligus akan menjadi sensor laju nadi. Sensor gas CO2 yang ada di pasaran biasanya diperuntukkan untuk mengukur kadar CO2 pada udara bebas, namun dalam proyek ini akan dimodifikasi untuk digunakan mengukur udara pernafasan. Oleh karena itu khusus untuk sensor gas CO2 diperlukan modifikasi dan perakitan ulang agar siap dipakai dengan ETT (endotracheal tube). Sedangkan untuk sensor EKG dan oxymetri sudah langsung siap pakai.
Nantinya data dari sensor-sensor tersebut akan diolah oleh platform mikrokomputer yang disebut Arduino. Kami merancang agar Arduino tersebut dirangkai pula dengan modul untuk komunikasi jarak jauh, misalnya radiofrequency (RF), Bluetooth ataupun Wifi. Data dari sensor akan dikirimkan secara nirkabel ke perangkat penerima, misalnya laptop ataupun smartphone. Hal ini akan bermanfaat untuk pemantauan pasien dari jarak jauh yang mutlak diperlukan misalnya pada saat pemeriksaan CT scan ataupun MRI dimana dokter yang mengawasi tidak dapat ikut ke dalam ruang pemeriksaan. Secara skematis produk rancangan kami dapat dilihat pada gambar 1.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
6. HPV XPRESSMATRIX- IN VITRO DIAGNOSTIC KIT UNTUK DETEKSI 21 TIPE HPV (HUMAN PAPILLOMA VIRUS)
Innovator : PT KalGen DNA
HPV XpressMatrixTest Kit adalah kit yang digunakan untuk tes diagnostik molekular yang dapat mengidentifikasi dan mendeteksi jenis tipe HPV termasuk HPV tipe resiko tinggi dan HPV tipe resiko rendah. HPV XpressMatrix Test Kit mampu menentukan 21 tipe HPV (15 HPV tipe resiko tinggi yang menyebabkan displasia serviks dan kanker serviks invasif, dan 6 HPV tipe resiko rendah) dalam spesimen serviks dengan menggunakan metode amplifikasi PCR dan teknologi hibridisasi. Harapannya, produk ini mampu menunjang pendeteksian dini kanker serviks yang cost-effective sehingga penanganan terhadap kanker yang lebih cepat.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
7. MEJA PAIN INTERVENSI (ALAT INTERVENSI NYERI)
Innovator : Dr. Mahmud, Sp. An., KMN
Pasien Hernia Nukleus Pulposus (HNP) lumbal dapat dikurangi nyeri dengan dilakukan tindakan Intervention Pain Management di lumbal dengan menyuntikan jarum radio frekuensi dengan guide fluoroscopy. Kendala dalam prosedur tersebut adalah meja operasi yang ada di kamar operasi sebagian terbuat dari logam, sehingga gambar tersamarkan oleh logam.
AIN (Alat Intervensi Nyeri) merupakan alat yang digunakan untuk menyesuaikan target organ tubuh yang ingin dicapai dengan diagnostik dan terapi. Alat ini terbuat dari bahan yang dapat ditembusi sinar X-rayfluoroscopy sehingga pengguna bisa mengakses gambar organ tubuh yang dituju dengan menggunakan sinar x-ray untuk bisa diterapi sesuai tujuan yang dikehendaki.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
8. FLOLIS : PENCEGAH KARIES EMAIL & DENTIN
Innovator : Dr. Muhamad Sahlan, Chandra Dwi Prakorso, Risqa Rina Darwita, Heri Hermansyah
FLOLIS merupakan produk mikroemulsi propolis flueride yang ditemukan oleh Dr. Muhamad Sahlan beserta tim, dan sudah mendapatkan hak paten atas invensi tersebut.
Produk ini berfungsi untuk menghentikan karies aktif, khususnya pada kalangan anak-anak. Proses demineralisasi gigi (karies) pada umumnya ditangani melalui penggantian dengan material pengganti (tambal gigi) yang cenderung mahal, memerlukan tenaga ahli, dan menjadi pengalaman yang menakutkan terutama di kalangan anak-anak.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
9. AXEST (ARM EXOSKELETON STROKE THERAPY) : ALAT BANTU GERAK PADA LENGAN BERBASIS SINYAL OTOT SEBAGAI TERAPI PASCA STROKE
Innovator : Azisya A. Karimasari
Stroke merupakan penyakit mematikan setelah penyakit jantung dan kanker di dunia dan menjadi penyakit yang menyebabkan kecacatan utama (Donnan GA, 2007). Meskipun teknologi kedokteran telah berhasil menurunkan angka kematian stroke namun angka kecacatan tetap meningkat. Rehabilitasi merupakan solusi untuk meminimalisir kecacatan penderita pasca stroke. Namun, rehabilitasi pada umumnya masih belum cukup mampu meningkatkan kemampuan motorik pasien, sehingga muncullah gagasan rehabilitasi berbasis robotik dengan menggunakan perangkat eksoskeleton yang memanfaatkan sinyal otot pasien.
Gagasan yang dikemas dalam judul ‘AXEST (Arm Exoskeleton Stroke Therapy): Alat Bantu Gerak Pada Lengan Berbasis Sinyal Otot Sebagai Terapi Pasca Stroke’ ini diharapkan dapat mencapai penyembuhan motorik secara lebih efektif.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
10. POSTURA : SARANA PENDUKUNG PEMBELAJARAN DAN POSTURAL EQUIPMENT UNTUK ANAK CEREBRAL PALSY PADA SEKOLAH LUAR BIASA
Innovator : Tim HUCED (Human Centered Design), Jurusan Desain Produk Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Cerebral Palsy merupakan gangguan nonprogresis pada postur dan gerak yang bersifat permanen. Anak dengan CP dapat mengembangkan potensi dan kemampuan mereka dengan berbagai terapi, salah satunya adalah terapi okupasi pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB). Namun, pemakaian produk pada sekolah tersebut sebagian besar masih menggunakan produk yang digunakan untuk anak normal dan kurang memenuhi kebutuhan anak dengan CP.
Anak CP memiliki berbagai kebutuhan khusus, salah satunya adalah penyangga tubuh karena mereka tidak dapat mengontrol badan dengan baik. Tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan desain seat postural equipment yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan memperhatikan aspek antropometri yang sesuai dengan Anak CP di Indonesia.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.