Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan. Pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 19 Tahun 2016, disebutkan bahwa adanya peningkatan jumlah korban/pasien yang meninggal dan mengalami kecacatan pada kejadian gawat darurat merupakan dampak dari penanganan korban/pasien gawat darurat yang kurang optimal. Oleh karena itu, untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dalam penanganan korban/pasien gawat darurat diperlukan suatu sistem penanganan korban/pasien yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang selanjutnya disingkat SPGDT adalah suatu mekanisme pelayanan Korban/Pasien Gawat Darurat yang terintegrasi dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat. SPGDT bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan, serta mempercepat waktu penanganan Korban/Pasien Gawat Darurat dan menurunkan angka kematian serta kecacatan.
"Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu adalah suatu mekanisme pelayanan Korban/Pasien Gawat Darurat yang terintegrasi dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat."
Sejak tahun 2017, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards terbentuk. Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards adalah program penghargaan kepada instansi dan individu/kelompok perorangan yang telah berhasil memberikan pengembangan positif dalam inovasi dan teknologi bidang kesehatan, termasuk sistem pelayananan kegawatdaruratan.
Berikut ini adalah 10 Karya Terbaik Kategori Inovasi SPGDT Tahun 2017 :
1. TEMS (TULUNGAGUNG EMERGENCY MEDICAL SERVICES)
Innovator : Tim TEMS RSUD Dr. Iskak Tulungagung
Permasalahan terkait penanganan kegawatdarutan di Kabupaten Tulungagung cukup beragam, yaitu:
Guna memecahkan permasalahan tersebut, Bupati Tulungagung bersama RSUD dr. Iskak berinisiatif menciptakan sistem Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS). Sistem ini memberikan layanan kegawatdaruratan baik medis maupun non-medis melalui call center yang terintegrasi dengan Kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, dan Puskesmas.
Dampak implementasi Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS), adalah :
Untuk menjamin keberlanjutan TEMS, Bupati Tulungagung menetapkan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Kabupaten Tulungagung, mengembangkan software secara mandiri dan integrasi dengan kegawatdaruratan non-medis.
"Sistem ini memberikan layanan kegawatdaruratan baik medis maupun non-medis melalui call center yang terintegrasi dengan Kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, dan Puskesmas."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
2. SI PENA EMAS MELALUI BRIGADE SIAGA BENCANA (BSB) BANTAENG
Innovator : Satgas Brigade Siaga Bencana Kab. Bantaeng
Pada tahun 2008, status dan derajat kesehatan di Kabupaten Bantaeng masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang minim, akibat dari kondisi geografis dan topografis wilayah. Selain itu, mindset masyarakat akan pentingnya kesehatan dan pengetahuan terkait Bantuan Hidup Dasar juga masih rendah.
Dengan dibentuknya Brigade Siaga Bencana (BSB) pada tahun 2009, dalam kurun waktu 8 tahun mengalami beberapa kemajuan, yaitu :
"Dalam kurun 8 tahun terbentuknya BSB, terdapat beberapa kemajuan : peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan infrastruktur kesehatan dan perubahan mindset."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
3. Si Cepat Ambulance Hebat Kota Semarang
Innovator : Hanif Pandu Suhito
Si Cepat Ambulance Hebat adalah salah satu inovasi layanan kesehatan Kota Semarang dalam penanganan situasi kegawatdaruratan medis, kegawatandaruratan maternal dan kehamilan, kecelakaan. Layanan profesional ini selalu siap sedia 24 jam non-stop, dan gratis dengan didukung 5 (lima) unit mobil ambulance berspesifikasi gawat darurat grade II, serta 11 orang tenaga dokter umum, 25 orang tenaga bidan, 25 orang tenaga perawat, 25 orang supir, 5 orang tenaga operator dan 4 orang tenaga administrasi.
Si Cepat Ambulance Hebat juga didukung dengan penggunaan aplikasi berbasis web dan Android yang mumpuni serta nomor call center 1500132 agar dapat memberikan layanan yang berkualitas bagi masyarakat Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang di masa mendatang akan menambah jumlah armada menjadi 32 unit ambulance yang akan ditempatkan di seluruh kecamatan di Kota Semarang.
"Si Cepat Ambulance Hebat adalah salah satu inovasi layanan kesehatan Kota Semarang dalam penanganan situasi kegawatdaruratan medis, kegawatandaruratan maternal dan kehamilan, kecelakaan, tersedia 24 jam non-stop, gratis dan didukung oleh penggunaan aplikasi web dan Android yang mumpuni."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
4. SENSASI SILET (Sentuhan Satu Aplikasi Sistem Layanan Emergency Terpadu)
Innovator : Dinas Kesehatan Kab. Bangka
Hadirnya PSC 119 SS Kabupaten Bangka memberikan solusi bagi permasalahan Kesehatan di Kabupaten Bangka, terutama yang disediakan berupa aplikasi Android. Hanya dengan satu sentuhan saja permasalahan kegawatdaruratan di Kabupaten Bangka dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Aplikasi Android PSC 119 adalah One Stop Service Penanggulangan kegawatdaruratan medis pra fasyankes, dengan paradigma baru pelayanan publik, agar lebih efektif dan efisien.
Kelebihan Aplikasi PSC 119 Sepintu Sedulang Kab. Bangka adalah :
"Hanya dengan satu sentuhan saja permasalahan kegawatdaruratan di Kabupaten Bangka dapat ditangani dengan cepat dan tepat."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
5. PSC 119 KOTA SURAKARTA
Innovator : Erwan Subagyo
Salah satu permasalahan pelayanan kesehatan yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat Kota Surakarta adalah belum adanya layanan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat apabila mengalami kondisi kegawatdaruratan medis.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Kota Surakarta menjadi salah satu inisiatif yang kreatif dan inovatif karena merupakan terobosan yang berbeda dengan yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota lainnya. Sistem ini dibangun untuk menjembatani informasi antar semua sektor yang terlibat dalam penanggulangan kegawatdaruratan terutama antara fasilitas pelayanan kesehatan baik tingkat primer maupun tingkat lanjut.
Sistem ini dapat menampilkan informasi ketersediaan tempat tidur rumah sakit sesuai kelas dan ketersediaan darah di PMI Kota Surakarta secara online dan real time. Selain itu, sistem ini juga terhubung dengan SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) sehingga update data dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu melakukan input data.
"Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Kota Surakarta menjadi salah satu inisiatif yang kreatif dan inovatif karena merupakan terobosan yang berbeda dengan yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota lainnya."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
6. INTEGRASI PSC 119 MATARAM EMERGENCY MEDICAL SERVICE DAN PARIWISATA NTB
Innovator : Wahyu Gribaldi, RSUD Kota Mataram
Nusa Tenggara Barat dalam hal ini Pulau Lombok telah dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, hal ini dibuktikan dengan diakuinya Lombok sebagai WORLD HALAL TOURISM. Jumlah kunjungan wisatawan NTB cukup tinggi, pada tahun 2016 kunjungan mencapai 3 juta kunjungan. Kegiatan wisata memaparkan wisatawan pada risiko kesehatan yang khusus (diare, alergi, perlukaan, penyakit dekompersi, dll).
PSC 119 Mataram yang berlokasi di daerah wisata harus mengantisipasi kebutuhan kesehatan tersebut dengan melakukan pengenalan, edukasi dan integrasi dengan dunia pelaku wisata NTB. Diharapkan PSC 119 Mataram ikut berperan memajukan dunia wisata NTB dengan menciptakan rasa aman dan nyaman.
Kegiatan Integrasi PSC 119 MEMS dengan dunia pariwisata meliputi:
"Diharapkan PSC 119 Mataram ikut berperan memajukan dunia wisata NTB dengan menciptakan rasa aman dan nyaman."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
7. Layanan Ambulance Udara Aceh
Innovator : Ainal Mardhiah, SKM, M.Si, Kota Banda Aceh
Provinsi Aceh merupakan provinsi paling barat di Indonesia dengan beberapa kepulauan dan daerah yang mempunyai jarak tempuh jauh dari pelayanan kesehatan atau rumah sakit tipe A sehingga akses untuk dijangkau masyarakat masih belum memadai.
Transportasi ambulance udara adalah metode evakuasi tercepat untuk mengangkut pasien kritis atau rujukan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sehingga nyawa pasien dapat terselamatkan.
"Transportasi ambulance udara adalah metode evakuasi tercepat ... sehingga nyawa pasien dapat terselamatkan."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
8. Si Slamet Tracking Emergency and Ambulance Ready
Innovator : Nuridin, PSC Si Slamet
Meskipun PSC 119 Si Slamet Kabupaten Batang telah didukung oleh unit ambulans dan tenaga kesehatan terlatih yang siap setiap saat menerima tugas lewat SMS broadcast dari system sms gateway SPGDT 119 Kabupaten Batang. Namun, komunikasi data pelaporan kejadian gawat darurat berbasis text dan voice tidak dapat menggambarkan situasi dan lokasi kejadian secara jelas sehingga mengurangi waktu tanggap (response time) pelayanan. Oleh karena itu, PSC 119 Si Slamet berupaya untuk mengembangkan aplikasi menggunakan teknologi informasi mutakhir yang dapat memangkas waktu tanggap (response time) kurang dari 10 menit.
"PSC 119 Si Slamet berupaya untuk mengembangkan aplikasi menggunakan teknologi informasi mutakhir yang dapat memangkas waktu tanggap (response time) kurang dari 10 menit."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
9. SISTEM JEJARING KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH DI JAKARTA
Innovator : RS Jantung Harapan Kita
Sistem jejaring kegawatdaruratan kardiovaskular khususnya SKA (Jakarta Cardiovascular Care Unit Network System) dibentuk pada tahun 2011 untuk optimalisasi tatalaksana pasien IMA-EST di Jakarta. Sistem jejaring ini akan memberikan pelayanan kardiovaskular yang terbaik bagi masyarakat dengan tujuan mampu menegakkan diagnosis dini pasien IMAEST serta memberi terapi awal yang tepat dan merujuk pasien IMA-EST dengan cepat untuk tindakan primary PCI atau strategi pharmaco-invasive (terapi fibrinolitik dengan back-up tindakan invasif) tergantung waktu tempuh pasien ke RS yang memiliki fasilitas PCI (PCI center).
"Sistem jejaring ini akan memberikan pelayanan kardiovaskular yang terbaik bagi masyarakat dengan tujuan mampu menegakkan diagnosis dini, terapi awal yang tepat dan perujukan yang cepat."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
10. Registrasi Ambulance Aceh
Innovator : Dr. M. Fadhillah, Kota Banda Aceh
Dengan terbentuknya PSC diharapkan akan memberikan jawaban atas kasus-kasus yang terjadi pada saat ini sehingga berdampak menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat kasus kegawatdaruratan pra-rumah sakit untuk masyarakat di wilayah Aceh.
Dalam meningkatkan kapasitas pelayanan pra-rumah sakit, PSC harus dapat merespon setiap panggilan ambulance dari masyarakat dan pada saat ini masih banyak kendala yang dihadapi antara lain: keterbatasan ketersediaan mobil ambulance yang memadai. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka PSC 119 P2KK Aceh melakukan registrasi ambulance di Provinsi Aceh, berguna sebagai jejaring PSC dan memudahkan mobilisasi saat ada kondisi kegawatdaruratan medis dan non-medis.
"Dengan terbentuknya PSC diharapkan akan memberikan jawaban atas kasus-kasus yang terjadi pada saat ini sehingga berdampak menurunnya angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat kasus kegawatdaruratan pra-rumah sakit untuk masyarakat di wilayah Aceh."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
Selamat kepada para Inovator Karya Terbaik Kategori Pra-SPGDT tahun 2017!
INOVASI HEBAT UNTUK INDONESIA KUAT!