Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti karya seni adalah ciptaan yang dapat menimbulkan rasa indah bagi orang yang melihat, mendengar, atau merasakannya. Sedangkan, promosi Kesehatan adalah proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal. Kreasi Seni Promosi Kesehatan adalah pengabungan antara pemberian informasi terkait peningkatan derajat kesehatan dengan menggunakan media yang enak dipandang ataupun didengar.
Sejak tahun 2017, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards terbentuk. Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards adalah program penghargaan kepada instansi dan individu/kelompok perorangan yang telah berhasil memberikan pengembangan positif dalam inovasi dan teknologi bidang kesehatan, termasuk dalam kreasi seni promosi kesehatan.
Berikut ini adalah 10 Karya Terbaik Kategori Inovasi Kreasi Seni Promosi Kesehatan Tahun 2017 :
1. PROMOSI 10 PESAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG MELALUI SENI DAN LAGU ANAK
Innovator : Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D., Dr. drg. Sandra Fikawati, M.Sc., Seala Septiani, S.Gz., M.Gizi., Azis Soulisa, dan Dra. Dina Ramayanti, Psi. (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia)
Sebagai pedoman dalam menjalankan pola makan dan hidup yang sehat, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mempublikasi “Pedoman Gizi Seimbang” (PGS). Dalam naskah serta pedoman terbaru yang dipublikasi tahun 2014, terdapat 10 (sepuluh) pesan utama gizi seimbang. Kesepuluh pesan tersebut berlaku umum untuk seluruh masyarakat (kondisi sehat) dari berbagai lapisan social ekonomi dan usia. Sepuluh pesan ini cukup padat sehingga sulit untuk diingat khususnya oleh anak- anak, Namun demikian, pesan ini akan memberi dampak sangat baik jika bisa diketahui oleh anak sedini mungkin.
Dalam hal ini, diharapkan kreasi seni promosi akan membantu kalangan anak-anak, khususnya sekolah dasar, untuk mengingat sepuluh Pesan Gizi Seimbang.
Media lagu pun dipilih menjadi media promosi dan edukasi sepuluh Pesan Gizi Seimbang, karena studi neuro-science terbaru mengindikasikan bahwa mendengarkan musik dapat memacu kinerja memori lebih baik. Lagu akan ditampilkan dalam bentuk tarian musikal singkat yang meceritakan tentang anak-anak yang penuh semangat dan sepenuh hati menjalankan 10 Pesan Gizi Seimbang dalam kesehariannya dengan cara yang menyenangkan sehingga membuat pesan yang begitu panjang menjadi mudah diingat dan menyenangkan untuk diikuti.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
2. 1000 JAMBAN UNTUK RORO JOMPLANG
Innovator : Manis Manjha Group (Mahasiswa S2 Promkes FKM UI Angkatan 2016)
WHO (2015) melaporkan kasus diare menyebabkan kematian 2 juta orang setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah kondisi sanitasi yang buruk. WaterAid menyatakan lebih dari 2,3 milyar orang di dunia tidak memiliki akses jamban yang layak. Di Indonesia, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak pada 2015 hanya 62,14% (Kemenkes, 2016). Ada sebanyak 19 provinsi yang memiliki angka persentasi rumah tangga yang memimiliki akses terhadap sanitasi layak di bawah rata-rata nasional.
Melihat masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat, maka kami berinisiatif untuk membuat sebuah video edukasi kesehatan yang bertemakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang dalam hal ini mengangkat masalah minimnya penyediaan Jamban yang memenuhi kriteria sehat di Indonesia.
“…dapat disimpulkan bahwa video pesan advokasi berhasil menyampaikan pesan bahwa kepemilikan jamban dapat meningkatkan harga diri seseorang, kepemilikan jamban seharusnya menjadi syarat nikah, dan perilaku BAB sembarangan tidak hanya mempengaruhi kehidupan seseorang dari aspek kesehatan saja.”
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
3. EDAN-EDANAN NGINCENG WONG METENG
Innovator : MProject
“Edan-edanan” dalam bahasa jawa memiliki arti gila-gilaan, dalam hal ini dapat diartikan sungguh-sungguh. “Nginceng Wong Meteng” dalam program 5NG dapat memiliki makna memperhatikan ibu hamil di sekitar kita dari fase pra-hamil, fase kehamilan, fase persalinan, dan fase nifas. Maka dalam judul parodi tari “Edan-Edanan Nginceng Wong Meteng” ini memiliki makna sungguh-sungguh dalam memperhatikan ibu hamil dari fase tersebut.
Inovasi promosi kesehatan meng-unakan parodi tari adat jawa kepada pasangan usia subur yang baru menikah dan penari dapat menjadi cucuk lampah atau pengiring pengantin kemudian setelah menjadi pengiring pengantin dapat memberikan nasehat pernikahan yang di dalamnya memuat pesan kesehatan. Harapannya pasangan pengantin tersebut dapat mengetahui betapa pentingnya mempersiapkan dan memperhatikan kesehatan ibu dari proses pra-kehamilan, selama hamil, persalinan, dan nifas.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
4. PARODI STOP MEROKOK
Innovator : Mahasiswa Pascasarjana Promkes FKM UI 2016
Perilaku merokok penduduk 15 tahun ke atas masih belum terjadi penurunan dari 2007 ke 2013, cenderung meningkat dari 34,2% tahun 2007 menjadi 36,3% tahun 2013 64,9% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Kurang lebih 2/3 penduduk berada dalam risiko bahaya akibat paparan asap rokok orang lain. Berdasarkan masalah tersebut, video ini dirancang untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat dan pengambil keputusan (penentu kebijakan) untuk menangani masalah rokok ini.
Implementasi dari video parodi stop merokok ini diharapkan menjadi media promosi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah-masalah yang diakibatkan oleh perilaku merokok. Video ini juga dapat dijadikan bahan advokasi (melalui media) kepada pemerintah untuk membentuk peraturan serta infrastruktur yang mendukung Kawasan Tanpa Rokok di semua tatanan kabupaten.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
5. TOPENG BONDRES
Innovator : Komisi Penanggulangan AIDS
Bondres / Topeng Bondres menurut perkembangannya dimulai sejak tahun sembilan puluhan, mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat Bali karena menampilkan lakon tari yang unik dan tidak terikat dengan pakem tari atau alur cerita. Seni pertunjukan topeng menampilkan tokoh-tokoh yang lucu, dengan humor-humor yang segar kadang diselipi sindiran- sindiran ketimpangan sosial atau konflik yang terjadi di masyarakat.
Minat masyarakat Bali yang besar terhadap seni Bondres menyebabkan Sekeha atau Group Topeng banyak berkembang di Bali, mengingat masyarakat Bali adalah masyarakat yang sangat menjunjung tinggi budayanya sendiri sehingga perkembangan drama tari Topeng di Bali sudah dapat dinikmati pada setiap upacara adat atau upacara agama yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bali.
Permasalahan dalam kegiatan penyuluhan HIV AIDS yang sering dihadapi adalah kurangnya antusiasme masyarakat untuk datang dalam kegiatan penyuluhan, sehingga berdampak pada sedikitnya jumlah peserta penyuluhan yang dilaksanakan oleh KPA Kota Denpasar. Berdasarkan permasalahkan tersebut, KPA Kota Denpasar pada anggaran tahun 2014 menganggarkan kegiatan Penyuluhan melalui media tradisonal bondres dengan mengajak Kelompok Bondres “Dadong Rerod” untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan melalui media tradisional tersebut.
“...drama tari Topeng Bondres memiliki keunikan sendiri, seni pertunjukkan dengan topeng lucu dengan humor yang segar sehingga mampu masyarakat lebih antusias mengikuti penyuluhan HIV-AIDS..”
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
6. PAMAN DOKTER DAN MAKAN SIANG TEMAN DIKI
Innovator : Potret 19
Dalam pentas seni “Paman Dokter dan Makan Siang Teman Diki”, Potret 19 berusaha menyampaikan akan pentingnya menjaga apa yang kita konsumsi, baik buruknya untuk pencernaan dan gizi kita, konflik sederhana yang dirangkai agar anak-anak mengetahui apa yang baik dan buruk dikonsumi dengan tampilan menarik dan sederhana yang kami sajikan, dalam cerita tersebut kami mengambil contoh pola konsumsi yang biasa kita temui di sekolah, seperti makan nasi dan mie, minum teh setelah makan, minum air es, dan memakan buah-buahan sebagai pencuci mulut. Adapun penyelesaian dan penjelasan yang tersirat oleh peran PAMAN DOKTER.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
7. GERAKAN CUCI TANGAN RSUP DR. KARYADI
Innovator : RSUP Dr. Karyadi
Pesan kesehatan dikemas dalam video, menyampaikan pentingnya kebersihan tangan yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Kebersihan tangan merupakan salah satu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Tim RSUP Dr. Kariadi dengan bangga mengajak semua lapisan masyarakat dan petugas kesehatan untuk melakukan kebersihan tangan agar menjadi kebiasaan dengan motto “peduli adalah solusi”.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
8. CUCI TANGAN PUNOKAWAN
Innovator : RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Karya ini merupakan tarian gerakan cuci tangan sesuai standar WHO yang memasukkan unsur khas budaya Jawa dari cerita Pewayangan. Tarian ini selain menghibur juga merupakan media pembelajaran untuk ma-syarakat yang dikemas dengan karakter Punokawan yang jenaka. Dikisahkan dari rasa keprihatinan Punokawan atas tingginya angka kesakitan dan kematian di Padepokan Karang Kadempel, para Punokawan dengan bimbingan Semar belajar gerakan cuci tangan yang benar. Para Punokawan didampingi Limbuk, Cangik dan Emban bersama sama belajar cuci tangan untuk dijadikan budaya kehidupan.
Karya ini sudah ditampilkan di berbagai acara di dalam maupun di luar rumah sakit dalam bentuk video maupun live. Sebagai sarana hiburan ditampilkan di berbagai acara resmi dalam skala local maupun nasional. Sebagai media proses pembelajaran gerakan cuci tangan secara live personil tarian ini dihadirkan di beberapa sekolah dasar menjadi tim edukator dalam rangka peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia.
“Tarian ini bermuatan edukasi yang berlatar belakang budaya Jawa dunia Pewayangan yang jenaka sehingga menarik dan sangat menghibur.”
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
9. GAYUNG BERSAMBUT
Innovator : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Gayung bersambut merupakan Kesenian Daerah Sumatera Selatan yang disampaikan penuh kegembiraan dan penuh canda. Peserta terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang biasa dipangil Mang Cek (untuk laki-laki) dan Bi Cek (untuk perempuan).
Mempertimbangkan hal tersebut, Tim Promosi Kesehatan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, membuat TIM GAYUNG BERSAMBUT dalam menyampaikan promosi kesehatan, agar kesan monoton yang bersifat menceramahi dapat diganti menjadi suasana yang hangat, gembira dan penuh canda. Harapannya, pesan yang ingin disampaikan lebih dapat diterima.
“Harapannya materi kesehatan dapat diubah dari kesan suasana formal dan monoton menjadi lebih bersahabat sehingga antusiasme masyarakat untuk mendengar meningkat, bahkan ikut menyumbangkan pantun.”
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
10. TARI PEDULI SAMPAH
Innovator : RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Puisi tari kreasi Peduli Sampah ini diawali dengan gambaran keadaan di suatu daerah dimana terdapat sungai yang mengalir. Aliran air ini menjadi satu–satunya tumpuan harapan kehidupan. Akibat pencemaran air yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, akhirnya sungai yang semula jernih berubah menjadi bau busuk karena dipenuhi sampah yang mendatangkan kuman dan bakteri penyebab penyakit.
Dengan mengkombinasikan puisi dan tari ini menjadi satu, diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat terhadap ketidakpedulian sampah, karena dengan membuang sampah pada tempatnya, berarti menyelamatkan jutaan jiwa.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
Selamat kepada para Inovator Karya Terbaik Kategori Kreasi Seni Promosi Kesehatan tahun 2017!
INOVASI HEBAT UNTUK INDONESIA KUAT!