Secara nasional, akses masyarakat kita terhadap pelayanan kesehatan ibu cenderung semakin membaik. Dimana tren Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari 390/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 1990) menjadi 359 / 100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 2012). Namun demikian, jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDG) 5 pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga Indonesia masih memerlukan upaya dan kerja keras untuk mencapainya. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah pengembangan inovasi dalam bidang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
"...jika dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDG) 5 pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga Indonesia masih memerlukan upaya dan kerja keras untuk mencapainya. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah pengembangan inovasi dalam bidang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)."
Sejak tahun 2017, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards terbentuk. Indonesia Healthcare Forum Innovation Awards adalah program penghargaan kepada instansi dan individu/kelompok perorangan yang telah berhasil memberikan pengembangan positif dalam inovasi dan teknologi bidang kesehatan, termasuk dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
Berikut ini adalah 10 Karya Terbaik Kategori Inovasi KIA Tahun 2017 :
1. BERGANDENG TANGAN MENYELAMATKAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR DI KAB. TANGERANG
Innovator : Dinas Kesehatan Kab. Tangerang
Kematian yang terjadi di Kabupaten Tangerang berkaitan dengan:
Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Tangerang menerbitkan PerBup Nomor 56 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan 3 kegiatan utama:
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
2. RINDU KIA (JEJARING PEDULI KESEHATAN IBU & ANAK)
Innovator : Drg. Hunik Rimawati, M.Kes & Tim KIA Kulon Progo
“Rindu KIA” adalah suatu sistem pemantauan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi/anak dengan menggunakan komunikasi lancar, cepat dan tepat dari berbagai pihak di tingkat kecamatan dan kabupaten dan stakeholder lain melalui WA group atau telepon. Hal ini bertujuan agar semua ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi/anak yang memerlukan rujukan karena kegawatdaruratan dapat segera dirujuk dan dilayani dengan cepat dan tepat.
"...menggunakan komunikasi lancar, cepat dan tepat dari berbagai pihak...sehingga dapat segera dirujuk dan dilayani dengan cepat dan tepat"
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
3. GARPU (GERAKAN PEDULI KELUARGA)
Innovator : Dinas Kesehatan Kab. Kediri
GARPU sebuah inovasi Pemerintah Kabupaten Kediri dengan tujuan menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, mempercepat perbaikan gizi serta kesehatan ibu dan anak yang berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan.
Implementasi dari GARPU adalah pembuatan MOU, pelayanan SMS Gateway Ibu Hamil, E-Nutrition, Drill Emergency dan Buku KIA.
"Dari hulu ke hilir, semua lintas sektor terlibat dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (ikut berperan serta dalam mendukung ibu hamil menuju proses kehamilan yang aman)."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
4. SMS BUNDA CERDAS
Innovator : Dinas Kesehatan Kab. Bangka
MS BUNDA CERDAS adalah SMS yang berisi edukasi/penyuluhan/ informasi untuk ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui yang dikirimkan setiap minggu secara gratis.
"Upaya yang dilakukan untuk dan juga untuk mengedukasi ibu, mengedukasi ibu hamil secara bayi samapai berusia dua tahun agar continue sehingga ibu hamil dapat dapat melaksanakan perawatan melahirkan dengan sehat, selamat pada bayi dan balitanya."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
5. GEMA SIAGA
Innovator : Dame S. Barasa, Kabupaten Pakpak Bharat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat membuat inovasi Gema Siaga (Gerakan Pendampingan Selamatkan Ibu dan Anak dalam Keluarga) untuk mewujudkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang lebih baik dan dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat, salah satunya dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Gema Siaga merupakan suatu proses pelayanan terhadap seorang ibu sejak dinyatakan positif hamil sampai bersalin, dengan :
"...mewujudkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang lebih baik dan dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat, salah satunya dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
6. SIPAMANDAQ (KAWAL IBU HAMIL)
Innovator : Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar
SIPAMANDAQ, selain merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Mandar yang mengandung arti utama Saling Menguatkan, juga merupakan akronim dari “Sistem Pendampingan Aktif Masyarakat Polewali Mandar Dalam upaya menurunkan AKI/AKB yang berkualitas “.
Sedangkan KAWAL merupakan akronim dari Komunikasi dan Konseling, Aman dan Nyaman, Waspada menghadapi komplikasi, Analisis dan interprestasi Data serta Layanan dan pelaporan. Sipamandaq Kawal Ibu Hamil, memastikan semua ibu hamil mendapatkan pendampingan, mulai dari pendataan lengkap semua ibu hamil yang rencana akan melahirkan termasuk ibu-ibu hamil yang sering berpindah tempat, dilengkapi dengan aplikasi. Inovasi ini dilaksanakan oleh setiap bidan baik bidan di desa mau- pun bidan di puskesmas serta bidan yang bekerja di pelayanan swasta/ klinik yang memberikan pelayanan ibu hamil.
"Aplikasi didesain secara lengkap untuk memudahkan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan dan memudahkan bidan desa melakukan pelaporan hasil pendampingan serta menjadi alat Pemerintah Daerah dalam melakukan pemantauan, evaluasi dan tindakan nyata dan efektif untuk mengantisipasi resiko kematian ibu hamil."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
7. IMPLEMENTASI SISTEM RUJUKAN TIMBAL BALIK YANG BERMUTU DARI TENAGA KEBIDANAN DAN SPESIALIS OBGYN DI PPK I SURYA SUMIRAT DAN RS SANTO BORROMEUS
Innovator : RS St. Borromeus Bandung
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi teratas sebagai penyumbang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Oleh karena itu, RS Santo Borromeus mengupayakan program dan pelayanan kesehatan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi secara bersama-sama dengan pemerintah melalui adanya kerjasama antara PPK I Surya Sumirat dengan RS Santo Boromeus sebagai PPK II.
Bagian kebidanan RS Santo Borromeus sudah melakukan implementasi sistem rujukan timbal balik yang dilakukan oleh bidan kepada spesialis Obgyn, dengan fokus pada saat ibu ANC dan ibu dalam proses persalinan.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
8. AYO WUJUDKAN GEMA SUSI DALAM PENURUNAN AKI & AKB SERTA PENINGKATAN STATUS GIZI MASYARAKAT BALONGBENDO
Innovator : Sri Andarie & Ahmad Sholakhuddin, Kabupaten Sidoarjo
Gerakan Masyarakat Sadar Menyusui Sejak Dini (GEMA SUSI) dalam rangka penurunan AKI & AKB serta peningkatan status gizi masyarakat Balongbendo Mewujudkan Bayi dan Keluarga Sehat Menuju Generasi Emas Sidoarjo.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
9. PAS CATIN (SOLUSI MENCIPTAKAN GENERASI EMAS)
Innovator : Puskesmas Kecamatan Cilandak
Salah satu permasalahan dalam menciptakan generasi emas, yang ada di Puskesmas Kecamatan Cilandak adalah belum terdapatnya edukasi dan pemeriksaan kesehatan kepada pasangan sebelum menikah. Hal ini menyebabkan kurangnya cakupan penjaringan angka infeksi menular akibat hubungan seksual yaitu HIV/AIDS, Hepatitis B dan infeksi menular lainnya. Selain itu, masih tingginya angka komplikasi ibu hamil yang ada di wilayah Kecamatan Cilandak yaitu 87,6% pada tahun 2015.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka Puskesmas Kecamatan Cilandak membuat inovasi Paket Kesehatan Calon Pengantin (PAS CATIN) di KUA kecamatan Cilandak. Kegiatan ini meliputi pemberian edukasi, pemeriksaan kesehatan dan konseling secara gratis langsung kepada calon pengantin di KUA Kecamatan Cilandak.
Hasil yang diperoleh adalah peningkatan cakupan penjaringan infeksi menular akibat hubungan seksual serta wanita dengan resiko tinggi saat akan merencanakan kehamilan pada calon pengantin di tahun 2016. Hal ini diikuti juga dengan peningkatkan pengetahuan dan kesadaran setiap calon pengantin akan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.
"...peningkatan cakupan penjaringan infeksi menular akibat hubungan seksual serta wanita dengan resiko tinggi saat akan merencanakan kehamilan pada calon pengantin di tahun 2016. Hal ini diikuti juga dengan peningkatkan pengetahuan dan kesadaran setiap calon pengantin akan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah."
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
10. GERAKAN SEMANGGI (SELAMATKAN YANG ANDA SAYANGI)
Innovator : Dr. M. Fadhillah, Kota Banda Aceh
Puskesmas Sedati mencanangkan dan mengemas kegiatan “GERAKAN SEMANGGI” (Selamatkan yang Anda Sayangi), berupa gerakan bersama dari tingkat kecamatan sampai desa dan RT, mengintegrasikan unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta, juga program di puskesmas, yaitu KIA, Gizi, dan Promkes.
Harapannya, semua Bumil risti selalu dalam pemantauan sampai saat bersalin dan masa nifas berakhir, sehingga apabila terjadi komplikasi dapat segera diketahui dan mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Informasi selengkapnya dapat diakses di sini.
Selamat kepada para Inovator Karya Terbaik Kategori KIA tahun 2017!
INOVASI HEBAT UNTUK INDONESIA KUAT!